Rabu, 26 September 2012

Debat NU vs Salafi di Cirebon

Berikut ini adalah video debat terbuka antara kyai muda NU yang akrab dipanggil Buya Yahya dengan ustadz salafi/salafy yang bernama Prof. Salim Bajri

Disc 1


Disc 2


Silakan menyimak,
Ada yang mengatakan tidak sampai pahalanya kepada orang mati dengan alasan dalilnya, sebagai berikut:
وَاَنْ لَيْسَ لِلْلاِءنْسنِ اِلاَّ مَاسَعَى
“Dan tidaklah bagi seseorang kecuali apa yang telah dia kerjakan”. (QS An-Najm 53: 39)

Dalam Tafsir ath-Thobari dijelaskan, dari sahabat ibnu Abbas; bahwa ayat tersebut telah di-mansukh atau digantikan hukumnya:
عَنِ ابْنِى عَبَّاسٍ: قَوْلُهُ تَعَالى وَأَنْ لَيْسَ لِلاِءنْسنِ اِلاَّ مَا سَعَى فَأَنْزَلَ اللهُ بَعْدَ هذَا: وَالَّذِيْنَ أَمَنُوْاوَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِيَتُهُمْ بِاِءْيمنٍ أَلْحَقْنَابِهِمْ ذُرِيَتَهُمْ فَأَدْخَلَ اللهُ الأَبْنَاءَ بِصَلاَحِ اْلابَاءِاْلجَنَّةَ
“Dari sahabat Ibnu Abbas dalam firman Allah SWT Tidaklah bagi seseorang kecuali apa yang telah dikerjakan, kemudian Allah menurunkan ayat surat At-Thuur; 21. “dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, kami pertemukan anak cucu mereka dengan mereka, maka Allah memasukkan anak kecil ke surga karena kebaikan orang tua.”

Sedangkan hadits Nabi MUhammad SAW:
اِذَامَاتَ ابْنُ ادَمَ اِنْقَطَعَ عَمَلُهُ اِلاَّ مِنْ ثَلاَثٍ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ اَوْعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ اَوْوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُوْلَهُ
“Apakah anak Adam mati, putuslah segala amal perbuatannya kecuali tiga perkara; shadaqoh jariyah, ilmu yang dimanfa’atkan, dan anak yang sholeh yang mendo’akan dia.”

Anggapan keliru mereka dapat dipatahkan dengan dalil di antaranya :
وَالَّذِيْنَ جَاءُوْامِنْ بَعْدِ هِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَااغْفِرْلَنَا وَلاِءخْوَنِنَاالَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلاِءْيمن
“Dan orang-orang yang datang setelah mereka, berkata: Yaa Tuhan kami, ampunilah kami dan ampunilah saudara-saudara kami yang telah mendahului kami dengan beriman.” (QS Al-Hasyr 59: 10)

Jadi yang putus adalah amal-amal si mayit tetapi tidak putus amal orang yang hidup dan dihadiahkan untuk si mayit. Perhatikan juga hadits-hadits berikut:

سَأَلَ رَجُلٌ النَّبِىَّ صَلَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَارَسُوْلَ اللهِ اِنَّ اُمِى مَاتَتْ افَيَنْفَعُهَا اِنْ تَصَدَّقْتَ عَنْهَا ؟ قَالَ نَعَمْ
“Bertanya seorang laki-laki kepada Nabi SAW; Ya Rasulullah sesungguhnya ibu saya telah mati, apakah berguna bagi saya, seandainya saua bersedekah untuknya? Rasulullah menjawab; yaa berguna untuk ibumu.” (HR Abu Dawud)

وَحَدَّثَنِى عَلِىُّ بْنُ حُجْرٍ السَّعْدِىُّ حَدَّثَنَا عَلِىُّ بْنُ مُسْهِرٍ أَبُو الْحَسَنِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَطَاءٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ أَبِيهِ – رضى الله عنه – قَالَ بَيْنَا أَنَا جَالِسٌ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِذْ أَتَتْهُ امْرَأَةٌ فَقَالَتْ إِنِّى تَصَدَّقْتُ عَلَى أُمِّى بِجَارِيَةٍ وَإِنَّهَا مَاتَتْ – قَالَ – فَقَالَ « وَجَبَ أَجْرُكِ وَرَدَّهَا عَلَيْكِ الْمِيرَاثُ ». قَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ كَانَ عَلَيْهَا صَوْمُ شَهْرٍ أَفَأَصُومُ عَنْهَا قَالَ « صُومِى عَنْهَا ». قَالَتْ إِنَّهَا لَمْ تَحُجَّ قَطُّ أَفَأَحُجُّ عَنْهَا قَالَ « حُجِّى عَنْهَا ». (صحيح مسلم)
Telah bercerita kepadaku Ali bin Hujrin al-Sa’dy, telah bercerita kepadaku Ali bin Mushir Abu al-Hasan dari Abdullah bin Ato’ dari Abdullah bin Buraidah dari ayahnya ra. beliau berkata: suatu hari aku duduk disamping Nabi Saw. kemudian ada seorang perempuan datang kepada Nabi dan ia berkata; sebenarnya aku bersedekah untuk ibuku dengan seorang hamba, sedangkan ibuku telah meninggal. Maka Nabi berkata: Pahalanya tetap bagimu dan harta warisannya tetap kembali kepadanu. Perempuan itu berkata lagi, Ya Rasulallah, sesungguhnya ibuku mempunyai tanggungan puasa Ramadlan, bolehkan aku puasa untuknya?. Rasul menjawab: Berpuasalah untuk ibumu. Kemudian perempuan itu bertanya lagi sebenarnya ibuku belum melaksanakan ibadah haji, bolehkan aku melakukan haji untuknya? Rasul menjawab: Berhajilah untuk ibumu. (Sahih Muslim)
Pendapat Imam Syafi'i rahimahullah
قال شيخ الاسلام الامام زكريا الانصاري : إن مشهور المذهب أي في تلاوة القرأن محمول على ما إذا قرأ لابحضرة الميت ولم ينو الثواب له أو نواه ولم يدع (حكم الشر يعة الاسلامية في مأتم الاربعين ص ٤٣)

syaikhul islam Imam Zakariya Al Anshori : Sesungguhnya pendapat masyhur madzhab (Asyafi’i) di dalam masalah bacan alqur’an itu di kondisikan apabila membacanya itu tidak di hadapan mayit (kuburnya) dan tidak niat memberikan pahala bacaan alquran itu kepada mayit atau berniat memberikan pahala bacaan tetapi tidak mendoakan (Hukmussyari’ah al islamiyyah fi ma’tamil arba’in hal 43).
والقول المذكور مبني على عمل الامام الشافعي فإنه كان يزور قبر الامام الليث بن سعد ثم يتلو الاذكار والقران الكريم : وقد تواتر أن الشافعي زار الليث بن سعد و أثنى وقرأ عنده ختمة و قال أرجو أن تدوم فكان الامر كذالك (الذخيرة الثمنية ص ٦٤

perkataan tersebut (Pendapatnya Imam Zakaria Al Anshori, itu di dasarkan atas perilaku Imam Syafi’i, bahwasanya Imam Syafi’i menziarahi Makam Imam Allayts bin Sa’ad kemudian melantunkan dzikir-dzikir dan Alqur’an, dan sungguh telah berkali-kali, bahwasanya Imam Syafii menziarahi Allayts bin Sa’ad, memujinya dan membaca (alquran) dengan sekali khataman, dan beliau berkata : Aku berharap ini di langgengkan, dan perkara itu demikian adanya (adzakhiroh atsamaniyyah hal 64)
Pendapat Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah
قال النواوي : وفى هذالحديث أن الصدقة عن الميت تنفع الميت ويصله ثوابها وهو على كذالك باجماع العلماء وكذا أجمعوا على وصول الدعاء و قضاء الدين الواردة فى الجميع و يصح الحج عن الميت اذا كان حج الاسلام و كذا اذا وصى بحج التطوع على الاصح عندنا و اختلف العلماء فى الصوم اذا مات وعليه صوم فالراجح جوازه عنه للاحاديث الصحيحة فيه و المشهور فى مذهبنا أن قراءة القرأن لا يصله ثوابها و قال جماعة من أصحابنا يصله ثوابها وبه قال أحمد بن حنبل و أما الصلاة وسائر الطاعات فلا تصله عندنا ولا عند الجمهور وقال أحمد يصله ثواب الجميع كالحج

Imam Nawawi berkata : dan di dalam hadits ini, bahwasanya bersedekah atas nama mayit ini bisa memberi manfaat kepada mayit dan pahala sedekahnya bisa sampai padanya, dan demikianlah sesuai dengan kesepakatan para ulama, dan juga ulama bersepakat atas sampainya doa, membayar hutang yang telah terwarid di dalam kesemuanya. Dan sah juga menghajikan haji atas mayit apabila hajinya itu haji islam dan begitu juga sah apabila mayit mewasiyatkan agar dihajikan dengan haji sunnah, ini menurut pendapat yang lebih shah menurut kami. Dan ulama berbeda pendapat di dalam masalah puasa, apabila seseorang mati dan dia masih mempunyai tanggungan puasa, maka pendapat yang rojih (unggul) itu bolehnya berpuasa atas nama mayit karena adanya hadits-hadits yang shohih, dan yang masyhub di madzhab kami bahwa bacaan alquran tidak sampai pahalanya kepada mayit, dan berkata sekelompok ashab kami bahwa pahala bacaan alquran bisa sampai kepada mayit, dan dengan pendapat sampainya pahala bacaan alquran, imam Ahmad bin Hanbal telah berpendapat. Adapun sholat dan semua bentuk amal keta’atan maka menurut pendapat kami dan pendapat jumhur ulama pahalanya tidak sampai kepada mayyit, dan imam Ahmad berkata, pahala semua bentuk keta’atan bisa sampai kepada mayyit sebagaimana pahala haji. (Syarah Shohih Muslim lil Imam Nawawi, penjelasan hadits no 1672)
Pendapat Syaikh Ibnu Taimiyah
وَالْعُلَمَاءُ لَهُمْ فِي وُصُولِ الْعِبَادَاتِ الْبَدَنِيَّةِ : كَالْقِرَاءَةِ ؛ وَالصَّلَاةِ وَالصِّيَامِ إلَى الْمَيِّتِ قَوْلَانِ : أَصَحُّهُمَا أَنَّهُ يَصِلُ
“Mengenai sampainya pahala ibadah badaniyah kepada si mayit seperti amalan bacaan Al Qur’an, shalat, puasa, ada dua pendapat di kalangan para ulama. Yang tepat dalam masalah ini, pahala tersebut sampai” (Majmu’ Al Fatawa, 31: 41).

Senin, 13 Agustus 2012

Harry Tanoesoedibjo Bersama George Soros Si Bos Yahudi

Transindo Akuisisi Bentoel
Skenario Kodok Melahap Gajah

Gebrakan PT Transindo Multi Prima (TMP) mengakuisisi Bentoel Putra Prima
bagaikan kodok yang melahap seekor gajah. Siapa di belakang sang kodok?

Di alam nyata, kodok memang tak mungkin melahap gajah. Tapi, di dunia
pasar modal analogi semacam itu bisa saja terjadi. Contoh paling baru,
adalah apa yang terjadi pada akuisisi Bentoel Prima oleh PT Transindo
Multi Prima.
Bayangkan, total aset TMP tak lebih dari Rp 7 miliar. Tapi, perusahaan
ini bisa mengakuisisi Bentoel Prima yang beraset lebih dari Rp 1
triliun. "Itulah cerita kodok memakan gajah," ujar seorang investor,
enteng.

Bagi investor di pasar modal, akuisisi seperti itu tidaklah terlalu
merisaukan. Malah, mereka akan bersenang hati bila mendapat gain dari
fluktuasi harga saham perseroan. Apalagi, diakui, tak banyak yang mampu
melakukan itu. Praktik begini hanya bisa dilakukan oleh mereka yang
punya nyali besar dan kemampuan rekayasa finansial tinggi.

Gebrakan TMP tidak saja mengejutkan, tapi juga memunculkan tanda tanya.
Bagaimana perusahaan yang tak terlalu diperhitungkan ini bisa melahap
perusahaan yang jauh lebih besar. Dan, bukan hanya satu, tapi dua
sekaligus. Selain Bentoel, TMP juga mengakuisisi PT Lestariputra
Wirasejati (LW).
Padahal, berdasarkan catatan keuangan per Oktober 1999, total aset TMP
hanya Rp 6,84 miliar. Nilai aset ini jauh lebih kecil dari aset BP
mencapai Rp 1,02 triliun dan aset LW sekitar Rp 99,11 miliar.

Bagaimanapun, pemegang saham Transindo telah menyetujui akuisisi saham
Bentoel dan Lestariputra masing-masing 75 persen saham. Setelah
akuisisi, nama Transindo Multi Prima lalu berubah menjadi Bentoel
International Investama.
Sebelumnya, santer diperdebatkan bahwa spekulan kelas kakap George Soros
bakal menguasai Bentoel. Tak heran, ketika Transindo berhasil
mengakuisisi dua perusahaan itu, orang mengaitkannya dengan Soros. Meski
pada kenyataannya Bentoel diambil oleh Transindo, tapi orang tetap
melihat ada jejak-jejak Soros di sini.

Bagaimana alur penguasaan itu berjalan? Rencana pengalihan saham dua
perusahaan itu diawali dengan right issue senilai Rp 349,13 miliar
lembar. Sebesar Rp 315 miliar digunakan untuk mengakuisisi saham Bentoel
dan sisanya Rp 35 miliar untuk saham Lestari.

Dalam aksi itu, PT Bhakti Investama bertindak sebagai pembeli siaga.
Kita tahu, Bhakti inilah yang menjadi jembatan petualangan Soros. Sudah
bukan rahasia lagi kalau Soros telah mengantongi 14,5 persen saham
Bhakti, sebagaimana diakui sang dirut Bambang Harry Tanoesoedibjo.

Apakah Soros mengambil bagian selaku pembeli siaga? Harry tidak
membantah kemungkinan itu. "Yang jelas, di belakang kami ada banyak
investor asing, termasuk Soros. Tidak tertutup kemungkinan Soros
mengambil bagian dalam tanggung jawab kami sebagai pembeli siaga," ujar
Harry, diplomatis.
Bhakti yang menjadi mitra Soros di Indonesia tampaknya punya kepentingan
yang serius di balik cerita kodok memangsa gajah itu. Paling tidak,
rapat pemegang saham telah menempatkan Harry di posisi presiden
komisaris. Adik kandung Harry, Rudy Tanoesoedibjo menempati posisi wakil
presiden direktur.

Jauh-jauh hari, Harry telah menegaskan, Bhakti Investama memang sedang
diarahkan untuk menjadi perusahaan investasi. Sinyalemen yang lebih seru
mengatakan, Bentoel International Investama bakal jadi anak perusahaan
Bhakti Investama. Ini klop dengan rencana Harry untuk menjadikan Bhakti
sebagai perusahaan investasi. Benarkah demikian? Harry tak mau
berkomentar. Sinyalemen keberadaan si raja portofolio di balik akuisisi
itu pun makin kuat.
PT Bentoel Prima (BP) sesungguhnya merupakan salah satu anak perusahaan
obligor kakap Grup Rajawali, milik pengusaha Peter Sondakh. BP
mengantongi kewajiban senilai Rp 214,29 miliar dari total utang macet Rp
2,14 triliun. Celakanya, pemegang saham mayoritas atas nama PT Amanat
Surya Kudus juga terjerat petaka yang sama. Perusahaan investasi ini
masih harus berurusan dengan BPPN karena tunggakan utang senilai Rp 8,20
miliar. Nilai akuisisi 75 persen saham Bentoel senilai Rp 315 miliar,
paling tidak, bisa menutupi kewajiban dua perusahaan itu senilai Rp
222,49 miliar.

Masih Jauh
Selain berganti nama, Transindo dikenal getol mengganti core business.
Semula, dengan nama Rimba Niaga Idola, perusahaan ini bergerak di bidang
tekstil. Tahun 1997, perusahaan ini beralih ke bisnis perdagangan umum
dan namanya pun berganti menjadi Transindo Multi Prima. Tak puas di
bisnis ini, manajemen perusahaan melirik bisnis distribusi rokok.

Dari sini pula Transindo menjadi kendaraan beberapa pemodal untuk
menguasai saham Bentoel Prima yang kebetulan sedang punya problem
keuangan. Namanya pun berganti menjadi Bentoel International Investama.
Nama Bentoel mengekspresikan pealihan konsentrasi bisnis, sedangkan
investama, boleh jadi berkaitan dengan kehadiran Bhakti Investama di
sana.

Soal nama Bentoel yang mendompleng, sempat mengundang perdebatan.
"Praktik seperti itu, de facto merupakan back door listing," ujar
seorang analis asing. Hanya saja, itu masih disiasati dengan penguasaan
portofolio melalui perusahaan lain. Toh, menurut dia, yang paling
diandalkan adalah bisnis rokok.
Sinyalemen lain mengatakan, hal itu dilakukan untuk memuluskan niat
Soros yang lebih tertarik menguasai portofolio. Maksudnya, agar ada
saluran lewat perusahaan publik. Dengan begitu, bila kondisi kurang
menguntungkan, saham akan bisa diguyur ke pasar.

Skenario pembelian saham dua perusahaan itu (Bentoel dan Lestariputra),
sontak menggelembungkan kinerja perseroan. Asetnya membengkak dari Rp
6,8 miliar (per Oktober 1999) menjadi Rp 1,38 triliun. Trnsindo mendadak
jadi perusahaan besar. Bahkan aset PT Lestariputra pun jauh mengungguli
Transindo yakni sebesar Rp 99,11 miliar.

Selain memproduksi rokok, Bentoel Prima masih memiliki beberapa divisi
penunjang seperti pengemasan, printing serta transportasi. Lestariputra
pun masih di sektor yang sama dengan Bentoel. Perusahaan ini memproduksi
dan memperdagangkan rokok kretek. Salah satu merek yang terkenal adalah
Star Mild.
Di bursa, sebelum rencana akuisisi itu diembuskan, saham Transindo
sesungguhnya tergolong tak aktif diperdagangkan. Belakangan, pergerakan
saham ini tampak sangat tidak wajar. Sejak November 1999 hingga 14
Januari 2000, saham ini sama sekali tak diperdagangkan dan terpaku di
posisi Rp 1.600 per lembar. Tak lebih sebulan kemudian, tepatnya 8
Februari, harga sahamnya telah melambung ke posisi Rp 19.000 per lembar.

Atas lonjakan dahsyat itu, Harry punya jawaban. "Ya, kalau harga saham
Gudang Garam bisa di angka belasan ribu, mengapa tidak untuk Bentoel
International Investama," ujar Harry Tanoesoedibjo, enteng.

Anehnya, belum juga berakhir bulan Februari, pada tanggal 18 Februari
lalu, saham ini telah terjerembab ke posisi Rp 7.750 per lembar.
Rupanya, tak mudah untuk untuk menyaingi Gudang Garam. Seorang analis
mengatakan, upaya Bentoel International Investama menyaingi harga saham
Gudang Garam tak bakal terwujud. Selain size-nya kecil, pangsa pasar
Bentoel dan Star Mild jauh di bawah produk Gudang Garam. Apalagi,
akuisisi itu baru langkah awal untuk konsolidasi. Jadi, perusahaan ini
masih harus membuktikan dulu kinerjanya.
Sumber: http://groups.yahoo.com/group/ambon/message/7316?var=1

Jumat, 27 Juli 2012

Save Maryam

Ada video yang sedang mengingatkan kita tentang gencarnya kristenisasi di Indonesia. Seorang perempuan bernama Maryam sebagai simbol generasi muda Indonesia sekarang yang semakin kering akan ilmu agama, yang dihasut oleh mulut-mulut berbisa untuk meninggalkan Islam. Memang begitulah keadaan sekarang. Berbagai stasiun TV swasta yang dimiliki atau dikuasai oleh orang-orang non muslim tengah membuai umat islam agar terlelap dengan kemewahan dunia, hidup berpacaran, kebebasan berekspresi tanpa kendali, waria-waria yang disosialisasikan, bahkan sampai merendahkan ajaran-ajaran Rasulullah saw. Kita umat islam sudah termakan propaganda mereka, yaitu apabila mereka minoritas meraka akan selalu berteriak " toleransi.. toleransi.. toleransi.." namun apabila mereka sudah menjadi mayoritas, lihatlah sendiri di segala penjuru dunia, apa yang terjadi pada umat islam tidak lain adalah penindasan. Sadarlah wahai saudaraku umat islam.

http://www.youtube.com/watch?v=6E9NcbVa4FU